Feeds:
Posts
Comments

SPL:Wu-Jing

Kemarin gue menemukan sebuah film di celestine yang diperankan oleh Donnie Yen lagi. Di film ini, Donnie Yen jadi polisi yang selalu memakai jaket kulit,,(ganteng…). Sayangnya gue nonton pas pertengahan film. Saat tengah asik ngikutin alur cerita yang uda jalan setengah, gue menemukan sesosok aktor lain yang hhm…cakep juga. Hohoo, tapi sangat disayangkan si aktor ini memerankan sosok pembunuh yang selalu memakai belati untuk memampaskan korbannya dan adegannya lumayan brutal (darah menetes dimana”… T.T). Selesai nonton, gue langsung browsing deh.. O iya, judul filmnya SPL (Sistem Persamaan Linier?) tentu bukan lha, SPL itu Sha Po Lang yang ternyata disutradai oleh Wilson Yip (familiar dengan nama ini? Yup dia juga sutradara film Ip Man). Untuk sementara gue ga bisa komen filmnya gimana, lha gue nonton juga uda setengah jalan. Hhm.. Ada baiknya gue memunculkan siapa aktor pembunuh brutal itu..hohoo

Siapakah dia.. Aktor ini bernama Wu Jing. hhm, menurut biografinya dia ternyata seorang atlet wushu nasional (sama kayak Jet Lee) dan disebut” sebagai penerus Jet Lee. 

its sunday!

sushi tei (akhirnya ya ko, setelah 3 bulan puasa sushi..haha)

puas kau, difoto pas lagi begaya..^^’

Donnie Yen

Donnie Yen Chi-Tan atau yang bernama asli Zhēn Zǐdān lahir tahun 1963. Walaupun dia uda berkecimpung dalam dunia film sejak 1983 tapi ga banyak film yang gue tau. Gue mulai tertarik ngikutin film”nya karena ngeliat aksinya di film Ip Man. Mulai dari film itu, gue tertarik buat nonton film” dia lainnya. by the way, Donnie Yen makin tua makin ganteng ^^

Iron Monkey  (1993) Di film ini, Donnie Yen berperan sebagai Wong Kei Ying, bapaknya Wong Fei-hung

Seven Swords (2005) Dalam film ini dia menjadi salah satu dari 7 pendekar pedang. He is a romantic hero

Twins Effect (2003) Salah satu film favorit! karena ada Edison Chen. Di film ini Donnie Yen bertindak sebagai Action Director

Ip Man (2008) No comment deh.. Pokoknya ga pernah bosen nonton film ini berkali”

Bodyguards and Assassins (2009)

Upcoming : 14 Blades, Ip Man II (Wow…mau dibikin yang kedua!)

Donnie Yen Website must visit it!

Dimulai dari jajanan di deket Kesatuan Ranggagading…

emang bener, bakso paling nikmat tuh bakso abang”

Es doger, porsi mini supaya ga kekenyangan~

Lanjut ke Gang Aut…

bir kocok.. jahenya berasa bgt..pedes..

kurang enak bir kocok yg ini..yg enak tuh yg penjualnya uda aki”

Soto kuning.. 20ribu hanya untuk beli kuahnya. Kenapa gitu? karena dagingnya ga bisa dikunyah alias alot pisan euy

my guilty pleasure

Lays+NU Green Tea… Menemai saat” nonton pilem di rumah. Besok paginya pasti muncul sariawan T.T

Indomie+daging Ma Ling. Nah ini..nikmatnya dunia nih..Apalagi kalo tambah cuka&rawit+saos sambel, besoknya diare..hahaa.. Tambah lagi sarangnya bahan pengawet, cepet mati dah~ =))

Soto Jeroan.. Begh, mantap.. sangat bergizi tinggi alias kolesterol

 

KFC.. sarang penyakit juga.. lemak jahat iya, pengawet iya. cuma buat yg ini, udah jarang beli

click for zoom in

share love 2010

*bagus ya, mendadak ngasinya. ga bilang”. Haha, tapi thanks ya Gie ^^*

Arimbi tak pernah mengenal mama-papanya begitu sebaliknya. Kekayaan orangtuanya bukanlah kebahagiaannya. Papanya tukang selingkuh dan sering memukul mama. Mamanya hanya seorang istri yang pasrah menerima pukulan demi pukulan dari sang suami. Lama-lama rasa kasian Arimbi pada mamanya berubah menjadi perasaan muak, mamanya seorang istri yang bodoh. Setelah puas dipukuli, mamanya akan kembali tertawa riang dengan gelimang berlian, tebusan rasa bersalah sang papa. Rasa muaknya pun bertambah, tak kala mamanya pun ikutan selingkuh dengan pria muda. Orangtuanya tak pernah datang padanya untuk sekedar bertanya, nyamankah ia dengan kondisi rumah yang demikian.

Hingga akhirnya, dengan kesadaran penuh Arimbi mendekati narkoba. Ya, bukan narkoba yang mendekatinya tapi ia yang mencari. Baginya, narkoba merupakan suatu perantara antara ia dan tujuan hidupnya di seberang lautan sana. Narkoba adalah malaikatnya. Dari narkoba, Arimbi juga menemukan cintanya, Vela.

Buku Jangan Beri Aku Narkoba memang buku lama, gue membelinya taon 2005. Tapi ga pernah bosan gue ngebacanya. Bahasa yang digunakan seorang Alberthiene Endah seakan ngebawa gue larut dalam alur cerita novel ini. Satu hal yang sangat menarik dari buku ini, banyak orang berusaha menyembuhkan luka seseorang hanya di kulitnya saja. Mereka tak pernah mencari “pencetus” luka tsb. Ketika luka itu sembuh, tergores kembali dan menganga lagi. Begitu terus-menerus. Hingga akhirnya korban sudah merasa capek  dengan segala penyembuhannya.

Saya sudah muak dan capek. Siapa yang harus saya caci, dan siapa yang harus saya bela? -Arimbi, Jangan Beri Aku Narkoba

Plasma 2010 bekerja sama dengan Kaskus The Largest Indonesian Community sebagai Media Partner. Pemasangan Banner di Forum Event From Kaskuser terhitung sejak tanggal 1-7 Februari 2010

*penampakan threadnya*

*penampakan banner*

kami sayang padamu

Apalagi yang kau cari?

Kurang pedulikah kami padamu..

Kurang sayangkah kami padamu..

Kami bertahan karena cinta

Jangan karena cinta pula, kau tidak peduli pada kami

Seberat apapun masalahmu, tetap hanya kami yang akan membantumu memikul bebannya

Sejauh apapun kau “pergi”, tetap..

Di sisi kami lah, kau akan kembali

Karena kami selalu berdiri di sini, menanti kau “pulang” bersama kami